Cara Membuat Iklan Melayang Di Footer Dengan Tombol Close

 

Selamat malam sob, jumpa lagi dengan saya (Dewa Wijaya). Kali ini postingan saya akan membahas tentang Cara Membuat Iklan Melayang Di Footer Dengan Tombol Close. Salah satu keunggulan dari memasang iklan pada footer blog adalah iklan sobat dapat dilihat lebih jelas pada setiap postingan. Cara ini dianggap lebih unggul daripada memasang iklan pada sidebar. Ini karena pengunjung akan lebih banyak melihat ke bawah saat sedang membaca postingan atau ingin berkomentar daripada melihat ke samping.

Nah, bagi sobat yang memasang iklan melayang dengan tombol close pada footer blog sobat, silahkan baca dengan seksama tutorial yang saya tulis di bawah ini :

1. Login ke Blogger.com
2. Pilih Tata Letak => Tambah Gadget
3. Kemudian salin kode di bawah ini

</script><br />
<script type=’text/javascript’>
$(document).ready(function() {
$(‘img#closed’).click(function(){
$(‘#btm_banner’).hide(90);
});
});
</script>
<style type=’text/css’>
div#btm_banner {
bottom: 0;
position: fixed;
width: 100%;
opacity: 0.9;
left: 0;
}
div#btm_banner img{
border:0;
cursor:pointer;
}
</style>
<div style=’height: 0px;’></div>
<div align=’center’ id=’btm_banner’ style=’height: 90px; z-index: 9999;’>
<div style=’text-align: right; width: 728px; height: 6px;’>
<div style=’clear: both;’></div>
<p>
<p><center>
Masukan script iklan anda di sini
</center></p>
</p>
</div>
4. Ganti kode yang berwarna merah dengan script iklan anda.
5. Kode yang berwarna biru adalah panjang dan lebar iklan yang akan ditampilkan.
6. Klik Simpan.
Sekian artikel Cara Membuat Iklan Melayang Di Footer Dengan Tombol Close dari Artikel Dewa Wijaya. Semoga bisa membantu. Pengunjung yang baik selalu meninggalkan jejaknya sebelum ia meninggalkan blog ini. Semoga anda mengerti maksud saya.

Cara Pasang Iklan Melayang di kanan dan kiri blog

Cara Pasang Iklan Melayang di Kiri Kanan Blog dengan Tombol Close. Tutorial ini saya dapatkan dari sahabat Planktoon Blog . Thanks Before. Muter-muter di google dan mondar-mandir di blog dapat cara pasang iklan melayang yang sejenis, tapi kebanyakan gagal terus, sempat coba berkreasi sendiri tapi masih ada Y kurang kodenya (masih kurang beruntung, coba lagi !!! he) dan akhirnya nemuin juga tutorial dari sahabat Planktoon yang pas di pasang di blog saya.

Mungkin juga sobat blogger mengalami hal serupa dengan saya waktu pasang iklan melayang di kanan kiri blog yang masih gagal. Mungkin bisa di coba kode script yang satu ini dengan adanya tambahan tombol close yang bisa dikreasikan. Baiklah langsung saja dan berikut tutorial cara memasangnya:
1. Login Ke akun Blog
2. Klik “Opsi Lainnya” >> kemudian klik “Tata Letak” >> “Tambah Gadget” >> “HTML/Javascript”
3. Kemudian Copas kode script berikut ini :

<style type=”text/css”>
#adsense_blog {
position:fixed;_position:absolute;top:0px; right:0px;width: 160px;
clip:inherit;
_top:expression(document.documentElement.scrollTop+
document.documentElement.clientHeight-this.clientHeight); _left:expression(document.documentElement.scrollLeft+ document.documentElement.clientWidth – offsetWidth); }
</style>
<script type=”text/javascript”>
function get_cookie(Name) {
var search = Name + “=”
var returnvalue = “”;
if (document.cookie.length > 0) {
offset = document.cookie.indexOf(search)
if (offset != -1) {
offset += search.length
end = document.cookie.indexOf(“;”, offset);
if (end == -1) end = document.cookie.length;
returnvalue=unescape(document.cookie.substring(offset, end))
}
}
return returnvalue;
}
function close1(){
if (persistclose)
document.cookie=”remainclosed=1″
document.getElementById(“adsense_blog”).style.visibility=”hidden”
}
if (window.addEventListener)
window.addEventListener(“load”, staticbar, false)
else if (window.attachEvent)
window.attachEvent(“onload”, staticbar)
else if (document.getElementById)
window.onload=staticbar
</script>
<br />
<div>
</div>
<div id=”adsense_blog”>
<div style=”text-align: right;”>
<a href=”” onclick=”close1(); return false”><img src=”http://4.bp.blogspot.com/-9MWyoN5VsJM/TivTpPyUuhI/AAAAAAAABL0/ldO739MTRBg/s1600/close3.png&#8221; /></a></div>
<div onclick=’close1()’>
<div style=”background: #fff;”>
<a href=”http://www.ceaster.com/p/iklan.html&#8221; target=”_blank”><img src=”http://3.bp.blogspot.com/-SxzosXNAkRk/UJOLp7aLysI/AAAAAAAAADE/9rXsgaG8uM4/s1600/160×600.jpg&#8221; border=”0″ alt=”Photobucket” /></a></div>
</div></div>
<style type=”text/css”>
#adsense_blog1 {
position:fixed;_position:absolute;top:0px; left:0px;width: 160px;
clip:inherit;
_top:expression(document.documentElement.scrollTop+
document.documentElement.clientHeight-this.clientHeight); _left:expression(document.documentElement.scrollLeft+ document.documentElement.clientWidth – offsetWidth); }
</style>
<script type=”text/javascript”>
function get_cookie(Name) {
var search = Name + “=”
var returnvalue = “”;
if (document.cookie.length > 0) {
offset = document.cookie.indexOf(search)
if (offset != -1) {
offset += search.length
end = document.cookie.indexOf(“;”, offset);
if (end == -1) end = document.cookie.length;
returnvalue=unescape(document.cookie.substring(offset, end))
}
}
return returnvalue;
}
function close11(){
if (persistclose)
document.cookie=”remainclosed=1″
document.getElementById(“adsense_blog1″).style.visibility=”hidden”
}
if (window.addEventListener)
window.addEventListener(“load”, staticbar, false)
else if (window.attachEvent)
window.attachEvent(“onload”, staticbar)
else if (document.getElementById)
window.onload=staticbar
</script>
<br />
<div>
</div>
<div id=”adsense_blog1″>
<div style=”text-align: left;”>
<a href=”” onclick=”close11(); return false”><img src=”http://4.bp.blogspot.com/-9MWyoN5VsJM/TivTpPyUuhI/AAAAAAAABL0/ldO739MTRBg/s1600/close3.png&#8221; /></a></div>
<div onclick=’close11()’>
<div style=”background: #fff;”>
<p style=”line-height: 100%; margin-top: 0; margin-bottom: 0″ align=”center”>            <a target=”_blank” href=”http://www.ceaster.com/p/iklan.html”>            <img border=”0″ src=”http://3.bp.blogspot.com/-SxzosXNAkRk/UJOLp7aLysI/AAAAAAAAADE/9rXsgaG8uM4/s1600/160×600.jpg&#8221; width=”160″ height=”600″ /></a><p></p>              </div></div></div>

4. Selanjutnya Ganti Tulisan Y berwarna merah dengan Kode iklan kalian masing2, Jika sudah save dan lihat hasilnya

Cara Membuat Subdomain dengan A RECORD dan CNAME

Membuat Subdomain dengan A RECORD dan CNAME
Karena biaya hosting sangat mahal maka kita bisa memanfaatkan hosting gratisan tapi memberi domain yang tidak gratisan, hasilnya  akan sama saja, malah bisa lebih efektif. Bagi kalian yang pengen lebih efektif lagi, yaitu tanpa membeli domain. Kalian bisa memanfaatkan subdomain. Jadi intinya adalah membuat subdomain tanpa membeli hosting. fun.jagoancyber.com adalah contoh subdomain yang ane buat tanpa melalui cpanel sebuah hosting. Kita bisa memanfaatkan DNS di cpanel domain kita, lebih tepatnya yaitu A RECORD dan CNAME. Semua registrar domain pasti punya fitur ini. Oke, bagaimana cara membuat subdomain.namadomain? simak berikut ini.
  • Pertama, daftar ke hosting gratis yang akan dipakai. Jika mau buat subdomain untuk blog, bisa daftar di Blogger, WordPress, Tumblr dll. Nantinya kita tinggal setting custom domainnya ke subdomain yang akan kita buat. Jika hanya ingin hosting saja, yang bagus ada 000webhost atau idhostinger. Jika kalian daftar di 000webhost atau idhostinger langsung saja tulis URLnya http://subdomain.namadomainutama.com contoh: fun.jagoancyber.com
  • Setelah daftar, saatnya untuk mengatur subdomain agar bisa diakses. Catat detail pengaturan (Alamat IP Hosting dan Name server).
  • Jika sudah, sekarang buka cpanel domain kamu.
 www.ceaster.com
    • Buka option CNAME, tambahkan CNAME baru. Isi form didepan domain utama dengan subdomain yang diinginkan kemudian isi Form Value dengan Name Server yang didapat tadi. Simpan.
    • Buka Option A RECORD, tambahkan A RECORD baru, Isi form didepan domain utama dengan subdomain yang tadi ditulis di form CNAME dan isi IP tujuan dengan IP hosting yang tadi dicatat. Simpan.
  • Tunggu sekitar 1-24 jam, biasanya cuma 3 jam untuk resolve DNS dan subdomain bisa diakses, setelah bisa diakses, silahkan install website di hosting tersebut.
Sebenarnya bisa menggunakan salah satu dari 2 option (CNAME dan A RECORD) diatas tapi akan lebih baik jika digunakan bersama-sama. Jika subdomain yang dibuat akan digunakan untuk blogger maka hanya cukup mengisi CNAME saja dengan ghs.google.com sudah bisa, asalkan tahu IP Hosting dan Name server, subdomain bisa diarahkan ke platform apapun.
Semoga tulisan yang sederhana ini bisa bermanfaat!.

Kronologi Konser-konser Megah di Indonesia

Bisnis ini merupakan cerminan dan promosi Indonesia aman!

Depok, 16 Februari, jam 06.30. Sebuah keluarga kecil duduk di depan televisi menyimak berita pagi di sebuah stasiun televisi swasta. Zidan, anak tunggal mereka yang berumur hampir 2,5 tahun bicara kepada ayahnya. “Yah, mbaknya nggak pakai baju,” ujarnya polos. Si Ayah pun tertawa. Rupanya saat itu sedang ditayangkan liputan konser Mariah Carey, diva musik pop dari Amerika. Mariah hanya salah satu dari sederet artis manca yang beberapa bulan ini meramaikan pentas musik tanah air. Seperti bosan dengan penyanyi-penyanyi lokal, promotor Indonesia berlomba-lomba mendatangkan artis atau grup musik dari luar negeri.

Promotor yang membawa Mariah Carey hadir di Jakarta adalah Java Musikindo, yang digawangi chairman, Adrie Subono. Lebih dari 5.000 penonton menyaksikan konser bertajuk Mariah Carey Charmbracelet World Tour 2004, yang digelar di Plenary Hall, Jakarta Convention Center (JCC), Minggu, 15 Februari 2004. Seminggu sebelumnya, 9 Februari, grup rock asal Amerika Serikat, Toto, membuka konser mereka yang berjudul Toto 25th Anniversary World Tour di hadapan sekitar 4.500 penonton, di Tennis Indoor, Senayan, Jakarta. Tiket yang disediakan Original Production pimpinan Tommy Pratama Hernanto, dengan harga Rp.175.000 (untuk kelas festival) sampai dengan Rp300.000 (VIP), ludes satu hari sebelum pertunjukan.

Adrie dan Tommy adalah generasi berikutnya dari promotor Indonesia. Menjadi promotor musik bagi Adrie—setelah 20 tahun berbisnis tanker, kapal, dan minyak—adalah caranya untuk menikmati hidup sambil tetap berkarya, setelah dirinya berusia 50 tahun. “Saya tidak mau kerja berat lagi,” ujarnya kepada BusinessWeek Indonesia, 19 Februari lalu. Kesempatan pertama untuk “menikmati hidup” itu datang tahun 1994. Adrie mendapat kesempatan mendatangkan Saigon Kick ke Jakarta. Untuk bisa melaksanakan konser, ia harus membentuk badan usaha kepromotoran. Pada Oktober 1994, lahirlah Java Musikindo (Java) yang hingga kini sudah mendatangkan 30 artis mancanegara.

Sementara Tommy Pratama, 34, menjalani bisnis ini sebagai jalan hidup. Anak Toto Barata, personil Barata Band—band spesialis pelantun lagu The Beatles—ini mengaku “keracunan” pertunjukan sejak kecil. Ia memulai bisnisnya sebagai even organizer (EO) sejak masih duduk di bangku SMA. Waktu kuliah di Universitas Trisakti, dirinya sukses mendatangkan group lokal yang sekarang sudah terkenal seperti Slank, Dewa dan Gigi di acara Sunday Music Fiesta. Artis asing yang pertama kali didatangkannya adalah Air Supply pada 1994.

Walaupun masih banyak promotor lainnya, namun Tommy, Adrie dan satu lagi, Peter Basuki, dedengkot Buena Production, bisa dikatakan mewakili tiga besar promotor musik Indonesia. Peter Basuki yang dijuluki founding father-nya penyelenggara even atau EO (event organizer) sudah berkarya sejak 60-an. Perusahaannya berdiri tahun 1969 dengan nama Buena Ventura yang kemudian berubah nama menjadi Buena Production. Di saat bisnis promotor masih sangat muda, Peter sudah mendatangkan Oscar Harris dan The Twinkle Stars, juga Deep Purple.

Satu mobil

Bisnis promotor, menurut Adrie, sebenarnya tidak membutuhkan dana besar. “Dengan harga BMW seri 7 yang Rp1,7 miliar, Anda sudah bisa mendapatkan satu konsep yang bagus dan artis yang bagus,” ujarnya. Besar kecilnya biaya lebih tergantung dari faktor harga artis yang menurut Adrie berkisar antara $20.000 sampai $1 juta. Biaya lain adalah biaya produksi, biaya seluruh kegiatan terkait konser selama di Indonesia yang meliputi biaya hotel, sewa venue (tempat konser), pajak, asuransi dsb. “Biaya produksi berkisar dari Rp400 juta sampai Rp1 miliar, tergantung dimana Anda buat,” ujarnya.

Konser di Tennis Indoor Senayan misalnya, biaya produksinya berkisar antara Rp 400 juta. Sementara di outdoor lebih mahal lagi. Java bisa mengeluarkan dana hingga Rp1 miliar. “Karena di out door, makin besar lapangan, makin banyak kita memerlukan tenaga manusia,” tuturnya. Harga artis paling besar yang dikeluarkan Java adalah Mariah Carey. “Kemarin, itu melanggar apa yang sudah saya undang-undangkan sendiri,” ujar Adrie. Walaupun Adrie tidak menyebut angka, menurut sumber BusinessWeek Indonesia, Java harus merogoh kocek $400.000 atau Rp3,4 miliar untuk Mariah. Java sebelumnya mematok harga artis maksimum $150.000 atau sekitar Rp1,275 miliar. Harga itu ditambah biaya produksi, total biayanya menjadi Rp1,7 miliar. “Harga satu BMW,” ujar Adrie.

Dengan total biaya itu menurut perhitungan Java, masih diperoleh tiket dengan harga terjangkau bagi penonton Indonesia. Sehingga untuk kasus Mariah Carey, Java terpaksa menjual tiket paling mahal sepanjang sejarah Java, antara Rp500 ribu hingga Rp1,7 juta. Namun tetap saja 5000 tiket ludes terjual. Menurut Adrie, harga tiket bisa lebih terjangkau lagi kalau pihaknya mendapatkan venue dengan kapasitas yang lebih besar. “Kalau saya bisa dapatkan Istora (Senayan) yang berkapasitas 8000 orang, mungkin saya bisa menjual tiket paling murah Rp300 ribu dan yang paling mahal Rp1,2 juta,” ujarnya pada BusinessWeek Indonesia. Kapasitas venue di JCC hanya 5500.

Rider

Menurut Tommy Pratama, besar kecilnya biaya artis juga tergantung pada rider (daftar permintaan artis). Tommy mencontohkan group besar seperti The Rolling Stones. Pada setiap konsernya Rolling Stones selalu membawa 55 kontainer barang. “Sehingga promotor harus bayar mahal,” ujarnya. Biaya produksi Original untuk format indoor dipatok antara Rp150 juta hingga Rp500 juta. Sementara outdoor antara Rp300 juta sampai Rp1 miliar, sesuai dengan kebutuhan produksi dan keamanannya. Tommy lebih memilih indoor. “Lebih enak main di indoor, biaya produksinya tidak sebesar di outdoor, kita bisa jual harga tiket yang lebih tinggi daripada main di outdoor,” ujarnya.

Dengan penonton 20.000-30.000 orang di outdoor dan harga tiket Rp20.000, menurut Tommy masih tetap lebih menguntungkan apabila konser diadakan indoor, dengan 3000-4000 penonton dan tiket seharga Rp300.000. “Waktu Deep Purple, tiketnya saya jual Rp750.000, atau Dionne Warwick dengan target penonton 1500 orang, kita jual tiket dengan harga Rp1 juta,” ujar Tommy. Namun rumus ini tidak selalu bisa diterapkan untuk seluruh tipe artis. “Seperti Megadeth, saya tidak bisa dong, mainin di hotel,” ujarnya. Saat konsernya di Medan, Original menjual tiket dengan harga Rp35.000 karena melihat pasarnya yang sebagian besar anak-anak muda.

Biaya artis yang dikeluarkan Original berkisar antara $50.000 sampai $250.000. Untuk konser Toto yang indoor ia merogoh fee di bawah $200.000. “Kita tawar-menawar berdasarkan harga tiket dan biaya produksi, dan mereka tahu itu,” tutur Tommy. Tarif untuk artis mancanegara ini jauh lebih mahal dibandingkan dengan harga artis lokal. Band sekelas Padi misalnya, saat ini menurut Tommy tarifnya masih berkisar Rp40 juta. “Untuk artis (lokal) semahal-mahalnya Rp200 juta ($25.000). Bandingkan dengan Limp Bizkitt yang saya bayar $300.000,” ujarnya.

Namun angka itu pasti akan tumbang dengan rencana Original mendatangkan The Rolling Stones yang diharapkan bisa terlaksana 2005. “The Rolling Stones, kalau rencana konser ke Beijing, Bangkok dan Shanghai jadi, insyaAllah kita dapat, karena mereka sudah mengeluarkan konfirmasi ke saya sejak April 2003,” ujarnya. Bagi Original itu adalah kepercayaan besar. “The Rolling Stones sudah ketahuan. Mereka tarifnya $2 juta,” ujar Tommy. Angka $2 juta (Rp17 miliar) ini menurut Tommy sebenarnya murah. The Rolling Stones sudah membawa 55 kontainer barang, 200 pekerja, dan membayar semua akomodasinya (biaya hotel dan transportasi termasuk satu pesawat angkut Antonov). Promotor hanya menyediakan venue dan keamanan.

Sponsor

Dari mana promotor memperoleh dana sebesar itu? “Bagi saya yang sudah mengalami asam garamnya (bisnis promotor) sebaiknya, kita menggantungkan diri dari sponsor,” ujar Tommy. Bahkan bila mungkin, sponsor menutup 100% dari biaya produksi dan promotor bisa untung sebelum pertunjukan dimulai. “Jadi tiket itu murni 100% untuk untung yang masih ditambah dengan kelebihan dana dari sponsor,” ujarnya. Namun hal ini jarang terjadi. Ada sponsor yang hanya menutup 30% dari biaya produksi. “Sehingga kita mesti cari risiko di tiket,” ujar Tommy. Artinya promotor harus mematok target minimal tiket yang akan terjual. Misalnya 70%. Dengan adanya dana sponsor sebesar 30%, promotor baru bisa mencapai titik impas. “Tapi ada juga sponsor yang 50%, tapi tiket sold out 100%, jadi kita untung 50%,” ujarnya.

Namun, untuk konser setingkat The Rolling Stones, Tommy mengaku tidak mampu mengandalkan pada sponsor dan penjualan tiket. Original rencananya akan menjual putus kepada pemerintah. “Kalau nggak diambil ya bodo,” ujarnya. Seperti yang terjadi di Hong Kong, The Rolling Stones dibayar $4 juta hanya untuk menunjukkan bahwa negara itu bebas dari virus SARS. “Ini PR yang efektif, karena musik bahasa dunia,” ujarnya.

Apalagi saat ini menurut Peter Basuki, buying power masyarakat terus menurun. “Dulu saya bisa meng-cover semua show saya dari real penjualan tiket,” ujarnya. Sekarang terbalik. “Kalau dengan harga tiket dulu—yang dengan kurs sekarang sekitar Rp750.000—penonton mungkin teriak-teriak,” ujarnya. Dan dari pengalaman Buena, dana yang diperoleh dari salah satu sponsornya Sampoerna hanya 30%-40% dari fee artis, tidak dari seluruh biaya konser. “Saya tidak percaya ada promotor yang bisa untung besar. Kecuali kita kejar harga tiket mahal,” ujar Peter. Untuk mengatasi hal itu, Buena, yang akhir-akhir ini lebih banyak mengundang artis jazz, mentargetkan tiket harus terjual minimal 80-90%.

Menanggapi hal ini Sendi Sugiharto, Senior Manager, Sampoerna A Mild, menyatakan, Sampoerna tidak pernah berhitung-hitung untuk memberikan yang terbaik bagi konsumen dalam setiap kegiatan musik. “Kami ingin secara konsisten bisa menyelenggarakan even-even sejenis yang berkualitas,” ujarnya. Sejak tahun 1994, sebelum industri musik tumbuh, pihaknya telah terjun ke dunia ini. “Kegiatan-kegiatan seperti ini sangat efektif untuk mendekatkan diri kepada para konsumen, “ ujarnya.

Musisi-musisi mancanegara yang telah disponsori Sampoerna diantaranya adalah Scorpions, Incognito, Al Jarreau, Peter Cetera, Mr. Big, David Benoit, George Benson, Kitaro, serta Mariah Carrey pada awal tahun 2004. Namun seperti biasa, Sendi tidak mau menyebut angka. Menurutnya total biaya promosi bisa mencapai ratusan juta rupiah per tahunnya. Besar kecilnya dana yang disalurkan Sampoerna terkait dengan target karakter konsumen pada setiap even yang diselenggarakan. “Even, khususnya musik yang kami selenggarakan, selalu mengikuti pola tersebut,” ujarnya.

Pasar

Bicara mengenai pasar menurut Adrie, di Jakarta tidaklah sulit mendatangkan penonton. Angka 4000-6000 penonton menurut Adrie hanyalah sebagian kecil dari total penduduk Jakarta (yang menurut sensus penduduk pada 2000) mencapai 8,4 juta jiwa. Hal ini tentu berbeda apabila konser diadakan di luar kota Jakarta. Selain gedung pertunjukan (venue) yang terbatas, daya beli yang rendah dan masalah pajak menjadi persoalan tersendiri. “Ini yang menjadikan konser di luar Jakarta tidak visible,” ujar Adrie.

Dan kunci sukses Java adalah promosi. Kelebihan Java, sebelum konser, Java terlebih dulu melakukan survey ke perusahaan rekaman mengenai penjualan si artis dan menyimak tren di masyarakat. Setelah itu Java menyebar 100.000 flyers di tempat-tempat kumpul anak muda atau target pasarnya. Setiap minggu flyers ini berubah desain dengan warna yang lebih menarik dan berbeda. “Kadang-kadang saya agak nakal dengan sedikit memperlihatkan sesuatu yang seksi. Tapi itu salah satu strategi pemasaran saya,” ujarnya tertawa. Prinsip promosi Java: gembar-gembor dengan biaya terjangkau. “Kalau kita pakai internet saja, cost-nya nothing, Anda sekali pencet sudah bisa menyebarkan berita untuk 10.000 milis,” ujarnya.

Di Buena sistemnya berbeda. Sampai saat ini, sejak berdirinya tahun 1968, Buena masih mengandalkan sistem promosi door-to-door, memanfaatkan massa atau jaringan Buena. “Kelebihan Buena adalah memelihara hubungan dengan pelanggan, apalagi yang sudah berumur seperti saya,” ujar Peter, 57. Iklan bagi Buena hanyalah 30%. Sisanya, 70%, Buena harus fight. “Jauh-jauh hari sebelum konser berlangsung, Buena sudah main telepon atau email teman-teman kita yang masih rindu dengan misalnya, Level 42,” ujar Peter. Cara ini ternyata berhasil. Hanya dengan 30% iklan, tiket sudah sold out. “Kelihatannya strategi ini sampai sekarang masih ampuh. Jadi saya bilang, Buena harus memelihara mereka (massa Buena),” ujar Peter.

Untung

Hitung punya hitung, dalam setiap konser, apabila tiket dijual dengan harga rata-rata Rp300.000 dan sold out sejumlah 5000 tiket, maka promotor sudah akan mengantongi Rp1,5 miliar. Dengan dana dari sponsor katakanlah 40% dari fee artis yang $150.000 (Rp1,275 miliar), promotor hanya mengeluarkan $80.000 (Rp680 juta). Ditambah dengan biaya produksi untuk (misalnya) konser indoor Rp400 juta, maka seorang promotor bisa mengantungi keuntungan bersih hingga Rp420 juta setiap konsernya.

Apabila dalam satu tahun ada 3-4 konser, maka keuntungan yang didapat bisa mencapai Rp1,26-1,68 miliar. Lain cerita kalau sponsor bisa menutup 100% dari biaya produksi. Ini adalah berkah. Promotor bisa mengambil keuntungan bersih dari tiket, sehingga keuntungannya bisa melonjak mencapai Rp1 miliar, setiap konsernya. Belum lagi tambahan pemasukan lain dari hak siar konser yang bisa dijual ke stasiun TV dengan harga $10.000-20.000.

Walaupun menjanjikan, bisnis ini bukannya tanpa resiko. Setiap promotor menghadapi kesulitan dari mencari venue sampai pembatalan artis. Masalah venue ini juga yang menjadi pesan Tommy kepada BusinessWeek Indonesia. “Kita nggak ada gedung konser yang layak,” ujarnya. Tommy berharap pemerintah bisa membangun venue yang representatif seperti di Singapura dengan Singapore Indoor Stadium, di Hong Kong dengan Hong Kong Harbour Pavillion dan di Syney, Australia dengan Sydney Superdome-nya.

Mengenai pembatalan konser, Original mengalaminya saat konser Deep Purple pada 2001. Dan bahkan selama 2003, Original mengalami 3 pembatalan konser yaitu Yes, Limp Bizkit dan Julio Iglesias. Sebagian besar karena travel warning yang dikeluarkan negara asal si artis. “Saya pikir tidak fair kalau pemerintah mereka menghimbau dengan embel-embel peristiwa yang seram-seram. Tentu saja orang jadi takut kemari,” papar Tommy.
Pembatalan konser, walaupun konser itu kebanyakan sudah diasuransikan, menurut Peter, menimbulkan kerugian materiil dan immateriil. Kerugian materiil datang dari sponsor. Sementara kerugian immateriil, “(yaitu) Moril saya, (dan kerugian) kepada orang lain yang tidak bisa dibayar dengan uang,” ujarnya. Hal ini terjadi saat konser Tina Turner—yang kabur, dan Jose Feliciano—gitaris dan penyanyi buta peraih 6 Grammy Award—ketika akan menggelar konsernya di Jakarta. “Saat kita sudah jual tiket, dia (Jose) sakit gigi,” ujar Peter tertawa. Inilah showbizz.

Cara Print / Cetak CD Label Dengan Sticker CD (Semua Printer)


Disini lughot coba mau share tentang tutorial bagaimana mencetak CD label (belakang CD) dengan sticker CD yang banyak beredar di pasaran dan tanpa menggunakan printer khusus CD. Karena udah menjadi tugas lughot melayani jasa pengetikan berbagai macam undangan, makalah, skripsi, surat, brosur, leaflet, dan lain-lain termasuk label untuk CD.

Buat yang udah jago photoshop / software design lainya sebenernya bisa juga cuma agak ribet dan repot untuk ngukur kertas dlll.
Disini lughot akan menggunakan software Acoustica CD DVD Label Maker v2.37 Kalau ada yang nanya kenapa pake versi tersebut bukan yang terbaru??
Jawabanya : Karena lughot udah terbiasa pake yang ini.
Kalau ada yang nanya kenapa harus CD LABEL bukanya sekalian COVER??
Jawabanya: Karena CD relatif susah harus benar benar pas dg media lingkaran

Bagi sobat lughot yang belum punya silahkan unduh dengan klik link dibawah ini sudah termasuk patch untuk menjadikan full version :
DOWNLOAD FULL VERSION

SOFTWARE PENDUKUNG LAINNYA :
Lightscribe pack1 unduh DISINI
Lightscribe pack2 unduh DISINI
ROUND STUFF INSTALER unduh DISINI
kalau filenya butuh password, isikan dengan password : parno168@ccpb_kaskus

Setelah download install semuanya aja (SOFTWARENYA DULU YA)

CD LABEL/STICKER LABELCD
Banyak sekali Sticker CD di pasaran Dengan Berbagai Merek.

TIPS :
PILIH STICKER CD YANG SATU LUBANG KECIL BUKAN LUBANG BESAR diameter 15 mm (agar bidang print semakin besar)
PILIH STICKER YANG TIDAK TERLALU TIPIS DAN TIDAK TERLALU TEBAL. Terlalu tipis setelah di print biasanya akan mengkerut & waktu menempel di cd akan lebih susah. Terlalu tebal kadang membuat media cd berat untuk diputar di drive.
PILIH STICKER YANG MEMPUNYAI TANDA (BIASANYA TANDA PANAH/CACAH DI SALAH SATU SISINYA). Ini buat membedakan biasanya tanda panah adalah anle(tarikan untuk printer)

Langkah-langkahnya sebagai berikut :
Jalankan softwarenya


Trus setting kertasnya


Gambar menu utama seperti dibawah ini :

Perlu lughot tekankan lagi, lughot tidak akan membahas terlalu banyak soal software (nanti juga bisa sendiri). Lughot hanya membahas teknik setting kertas ke printer.

Mari kita mulai :
Anggap saja kita sudah mempunyai gambar untuk di print di label
Bagi yang membuat gambar dengan menggunakan photoshop atau software lain, PERLU DIPERHATIKAN settinglah menjadi bujur sangkar (portrait) jangan menjadi vertikal (landscape) karena CD itu bulat. Minimum resolusi 150 dpi. Browse pake art explore lokasi gambar. Jangan lupa pilih TAB DISC (karena yang akan kita print CD). Kalau perlu ditambahkan text, playlist dan lain-lain disini.

Setelah siap print tekan tombol Print
Setelah itu akan muncul windows print properties seperti dibawah ini :


– Aturlah properties printer anda.
– Pastikan setting kertas sesuai gambar
– Tentukan kepala atau ekor yang akan anda print (gambar adalah kepala)
– Boleh dicentang pada pilihan print a border around label kalau menginginkan garis pada sekeliling label.

Yang sedikit sulit :
– Tekan tombol Alignment
– Tentukan area lebih pada area print (antara 2-5mm). Dianjurkan 2 mm.

Langkah terakhir :
Sobat disini harus bereksperimen karena lain printer lain juga modelnya. walaupun satu merek, lain kertas, berbeda settingan. Anda harus merubah-rubah settingan pada radio buton tersebut sampai posisi benar-benar center. (cuma dikit kok paling Up/Down / Left/Right kalau diangkanya tidak jauh dari angka itu) tinggal print. Kalau sudah ketemu di langkah berikutnya sudah tidak perlu di setting lagi.

PENTING :
Jika anda nge-print (depan) kepala sebaiknya satu pack dihabiskan hanya depan (kepala) saja.
Setelah habis rubah settingan pada SHET REQUIRED dengan mengklik bagian belakang (ekor)

Eksperimen lagi :
Setelah ketemu posisi yang tepat jangan lupa dicatat.

JANGAN PERNAH BERASUMSI SATU MERK KERTAS ADALAH SAMA, UKURLAH SECARA TELITI BAIK PANJANG, LEBAR, JARAK LINGKARAN KE SISI KERTAS PASTI AKAN BEDA

Semoga bermanfaat

Cara Menambah Custom Subdomain sebagai Alias URL Tumblr Anda

Fitur Domain Mapping Tumblr, selain bisa dipakai untuk mengganti URL Tumblr dengan nama domain sendiri (panduannya di halaman berikut: Cara Custom URL Tumblr dengan Nama Domain Sendiri), Domain Mapping juga bisa dipakai untuk mengganti URL Tumblr dengan subdomain anda.

Subdomain adalah nama yang berada satu hirarki di bawah nama domain anda.  Contohnya jagoanhosting.com punya subdomain blog.jagoanhosting.com.

Berikut cara settingnya:

1. Setting URL pada backend administrator Tumblr

• Login ke Tumblr anda. Pada dashboard Tumblr anda, pindah ke halaman dengan tulisan judul blog anda. Kalau belum diganti, judulnya masih Untitled.


• Kemudian buka menu Blog Settings.


• Scroll down ke kolom URL. Centang Use a custom domain name. Kemudian masukkan nama subdomain yang ingin anda gunakan sebagai URL Tumblr baru anda. Klik menu Test your Domain.


• Akan muncul pesan: “This domain CNAME record is not pointing to Tumblr..” dan instruksi apa saja yang harus anda ikuti. Salah satunya adalah menambahkan CNAME record. Abaikan saja dan klik save. Sebab berikutnya kita akan menambahkan CNAME record pada domain.

2. Buat subdomain dan setting DNS record melalui jagoandomain.com

• Bagi customer jagoanhosting, silakan login melalui jagoandomain.com untuk melakukan setting DNS. Klik menu My Account bila sudah berhasil login


• Pilih menu Manage Order > List/Search Order


• Klik domain anda yang ditampilkan pada tabel domain.
• Scroll ke bawah sampai ketemu menu DNS Management.


• Klik “Configure Now” dan gunakan tombol Fix Name Server Automatically untuk mengupdate kebutuhan NS secara otomatis. Setelah itu baru masuk menu Manage DNS.
• Pilih menu CNAME record dan tambahkan DNS record untuk CNAME. Gunakan contoh berikut sebagai acuan

Done, setting custom domain sudah selesai. Anda tinggal menunggu masa resolve/propagasi perubahan DNS. Biasanya membutuhkan waktu maksimal 2×24 jam. Selamat mencoba 🙂

Konser Tercepat Pee Wee Gaskins , cuma 30 Detik di Panggung

Dochi berfoto di depan truck yang terbakar di lintas timur Sumatra (instagram Dochi)

Ketidaksiapan penyelenggara kegiatan (event organozer/EO) dalam menyelenggarakan acara, apalagi event sekelas roadshow bisa berakibat sangat fatal yaitu dibatalkannya beberapa pertunjukan.

 

Kejadian buruk baru saja dialami Pee Wee Gaskins karena kelalaian EO. Band yang digawangi Dochi dkk ini sedang dalam lawatan ke Sumatra dimulai dari Lampung, Palembang, Padang, Pekanbaru dan berakhir di Medan. Selain PWG, tour Fashion Distortion Tour 2012yang disponsori Crooz ini rencananya berlangsung dari 21 – 28 April 2012, juga diikuti oleh Thirteen, Sweet As Revenge, Beside, dan Jacob in the Trunk.

 

Tidak profesionalnya kinerja EO bernama R-Pro dimulai ketika baru menginjak konser pertama yang berlangsung di Stadion PKOR, Bandar Lampung, Sabtu (21/4) lalu. Pengaturan waktu yang tidak tepat alias molor berimbas kepada penampil terakhir yaitu Pee Wee Gaskins yang hanya kebagian manggung 30 detik.

http://www.ceaster.com

“Kita main terakhir. Nah sejak band sebelum kita sebetulnya sudah overtime dan mau di cut sama Polisi, tapi setelah negosiasi ada kelonggaran sedikit. PWG diminta bawain 3 lagu saja dari rencana 9. Tapi ketika kita udah di panggung dan bawain lagu pertamaSatir Sarkas, belum sampe reff tiba-tiba semua sound mati karena genset sudah dimatikan. Jadinya penonton satu stadion nyanyi tanpa diiringi musik,” jelas Dochi ketika dihubungi via telpon pada Selasa (23/4) malam. “Dorks Lampung kecewa, kita apalagi,” tambahnya.

http://www.ceaster.com

Ternyata ketidaksiapan R-Pro sebagai EO tak hanya sampai disitu. Setelah dari Lampung, rombongan melanjutkan perjalanan ke Palembang lewat jalan darat lintas timur. Namun ditengah perjalanan rombongan terhalang sebuah mobil truck pengangkut thinneryang hangus terbakar ditengah jalan, yang tentunya memacetkan jalan utama.

 

“Kita tertahan di lokasi kejadian tanpa kepastian. Setelah menunggu 21 jam akhirnya baru dapat kabar kalau jalan sama sekali tidak bisa dilewati. Akhirnya rombongan harus kembali ke Lampung untuk memutar lewat lintas barat Sumatra. Seharusnya panitia tanggap untuk segera mencari jalan lain walaupun harus memutar,” cerita Dochi lagi.

 

Akhirnya setelah menghabiskan waktu 35 jam perjalanan (normal 6 jam), rombongan PWG dkk sampai di Palembang. Namun karena tiba di Palembang sudah melewati 1 hari dari jadwal pertunjukan, maka konser yang seharusnya berlangsung di Stadion Kamboja pada MInggu (22/4) itu dibatalkan. Dan demi untuk menyenangkan Dorks Palembang, PWG menggelar konser akustikan kecil-kecilan di hotel tempat mereka menginap. 

http://www.ceaster.com

“Kabarnya konser di Padang besok juga kemungkinan dibatalkan karena keletihan yang dialami, khsusunya para driver dan orang produksi.” Dochi juga tak lupa mengungkapkan kekecewaannya karena tak bisa menyenangkan Dorks di Lampung, Palembang dan Padang.

 

Mungkin apa yang dialami Pee Wee Gaskins ini bisa tercatat dalam Rekor MURI sebagai band dengan konser tercepat. Ditambah perjalan darat terlama dalam tour non-stopyaitu selama 35 jam

Ceaster Corp

Yuko Oshima Terpilih sebagai Leader AKB48

Kegembiraan, air mata dan jeritan histeris menandaipenobatan pemimpin barudari group vokal cewek asal Jepang AKB48 yang dipiliholeh fans dalam “pemilu” nasional yang mendominasmedia Jepang dalam beberapa minggu belakangan..http://www.ceaster.com
Dalam tiga jam siaran langsung dari Budokan, Tokyo, Yuko Oshima, 23 tahun, terpilih sebagai pemimpin dari AKB48, group yang telah diakui oleh Guinness Book of Records sebagai kelompokpop cewek terbesar di dunia.

 

“AKB48 memiliki aspirasi yang sangat tinggi, dan karena itu kami bisa melambung seperti sekarang,” kata Oshima berkaca-kaca, setelah pengumuman yang berlangsung Rabu (6/6)lalu.

AKB48, didirikan pada tahun 2005, dikenal karena keceriaan, kelucuan serta kecerdasan mereka, Semua anggotanya adalah remaja yang belum genap usia 20.Setiap tahun, penggemar memilih untuk menentukan 64 dari cewek-cewek paling populer diantara 237 anggota yang harus dipilih. Anggota yang terpilih akan ditempatkan dalam 4 group sesuai popularitas mereka. Peraih suata terbanyak akanmenjadi pemimpin dan akan berdiri ditengah-tengah panggung dalam konser. 

Menariknya, proses pemilihan dikemas agar bisa mengeruk uang dan ratting. Dalam pemilihan kali ini, ‘surat suara’ dapat diperoleh dengan cara membeli CD single terbaru dari AKB48 bertajuk “Manatsu no Sounds Good” seharga 1600 yen. Bayangkan, satu orang hard-core fans bisa membeli ratusan CD agar mendapatkan ‘surat suara’ sebanyak-banyaknya untuk bisa mendukung pilihan mereka. CD single ini terjual lebih dari 1 juta keping dan menjadi top chart penjualan di Jepang.http://www.ceaster.com
Saking populernya AKB48, proses berdirinya hingga meraih posisi puncak seperti sekarang ini menjadi objek penelitian di Jepang. “Gadis-gadis ini mulai dari tingkatamatir dan tidak terampil dalam menyanyi dan menari. Tapi masalahnya adalah bahwa mereka tumbuh bersama dan menjadi besar dengan para penggemar,” kataHidetomi Tanaka, seorang profesor di Universitas Joubu yang melakukan penelitian ini.
  AKB48 adalah contoh bagaimana memanfaatkan penggemar dalam konteks positif, yaitu mendukung idolanya dengan sungguh-sungguh. Popularitas girlband ini bahkan melebar sampai ke luar negeri setelah berdiri ‘sister group’ di Jakarta, Taipei dan Shanghai.

Yuko Oshima , lahir di Prefektur Tochigi, 17 Oktober 1988, adalah anggota AKB48 – Tim K dan unit Not Yet. Ia memulai debutnya sejak usia 7 tahun sebagai pemeran anak-anak. Ia menyanyi dalam semua singel AKB48 sejak  Aitakatta (Oktober 2006) kecuali “Change no Junban” (2010). Pada pemilihan anggota senbatsu tahun 2010 untuk singel “Heavy Rotation”, penggemar memilihnya sebagai anggota favorit nomor satu. Ia menempati urutan kedua setelah Atsuko Maeda pada pemilihan anggota senbatsu tahun 2009 dan 2011.

Inilah hasil voting:

 1. Yuko Oshima (AKB48 Team K) – 108,837 votes
2. Mayu Watanabe (AKB48 Team B) – 72,574 votes
3. Yuki Kashiwagi (AKB48 Team B) – 71,076 votes
4. Rino Sashihara (AKB48 Team A) – 67,339 votes
5. Mariko Shinoda (AKB48 Team A) – 67,017 votes
6. Minami Takahashi (AKB48 Team A) – 65,480 votes
7. Haruna Kojima (AKB48 Team A) – 54,483 votes
8. Tomomi Itano (AKB48 Team K) – 50,483 votes
9. Jurina Matsui (SKE48 Team S) – 45,747 votes10. Rena Matsui (SKE48 Team S) – 42,030 votes

 

Cara Memperbaiki Proses Pembentukan Suara dalam Menyanyi

Proses Penghasilan Bunyi Suara

Fonasi merupakan proses penghasilan bunyi suara melalui getaran pita suara. Aksi ini terjadi didalam larynx saat pita suara merapat dan tekanan nafas diaplikasikan pada kedua pita suara tersebut sedemikian rupa sehingga menimbulkan getaran. Pita suara dirapatkan oleh aksi otot interarytenoid yang menarik tulang rawan arytenoid sehingga kedua pita suara dapat saling merapat. Terdapat dua teori utama mengenai terjadinya vibrasi pada suara:1. Teori myoelastik:
Merupakan teori yang menyatakan bahwa pada saat pita suara dalam keadaan rapat dan tekanan nafas diaplikasikan kepadanya, pita suara akan tetap merapat, hingga tekanan dibawahnya (tekanan subglottis) mencukupi untuk mendorongnya merenggang. Aliran udara yang mengalir keluar dan mengakibatkan berkurangnya tekanan nafas & menyebabkan pita suara merapat kembali.

Tekanan kembali dihimpun hingga pita suara dapat direnggangkan kembali, dan siklus ini terus berulang. Besarnya tekanan yang menyebabkan tertutup atau terbukanya pita suara (jumlah getaran perdetik) menentukan tingkat nada dari suara yang dihasilkan.

2. Teori aerodynamik:
Teori ini berdasarkan pada Efek Bernouilli yang menyatakan bahwa nafas mengalir melalui glottis pada saat tulang rawan arytenoid dipisahkan oleh aksi otot-ototinterarytenoid.Menurut Efek Bernouilli, nafas yang mengalir melalui pita suara menyebabkan pita suara tersebut bergetar sebelum arytenoid merapat dengan sempurna. Sewaktuarytenoid tertarik secara bersama hingga merapat, aliran udara ini membuat glottis tertutup dan menghentikan aliran udara hingga tekanan nafas medorong pita suara sampai merenggang dan menyebabkan aliran udara mengalir kembali. Aksi ini menghasilkan suatu siklus yang berulang.

Perbedaan kedua teori diatas hanyalah terletak pada faktor yang menyebabkan pita suara merapat kembali dalam setiap siklusnya. Teori myoelastis memberikan penekanan pada tekanan otot (elastisitas), sedangkan teori aerodinamis memberikan penekanan pada Efek Bernouilli. Sangatlah mungkin kedua teori tersebut benar dan dapat beroperasi secara simultan dalam menghasilkan dan mempertahankan vibrasi.

3. Teori Neurochronaxic dari Raoul Husson.
Teori ini sangat terkenal pada era 1950-an, namun belakangan teori ini telah didiskriditkan. Teori ini menyatakan bahwa: “Frekwensi pada pita suara ditentukan olehcronaxy syaraf yang berulang, dan bukan karena tekanan nafas atau tekanan otot”. Penganut teori ini menganggap bahwa setiap vibrasi pada pita suara merupakan impuls dari syaraf-syaraf larynx yang bergetar dan bahwa pusat akustik pada otak diatur oleh kecepatan vibrasi pita suara yang dihasilkan. Jika benar, maka teori ini memiliki keuntungan psikologis bagi para penyanyi, sayangnya teori ini tidak pernah disyahkan.
Karakter Bunyi Suara Yang BaikSebuah prasyarat dalam menentukan kebiasaan fonatori yang baik bagi seorang penyanyi atau pembicara agar dapat memiliki konsep yang valid bagi bunyi suara yang baik. Berikut ini merupakan gambaran ekspresi yang dapat mewakili beberapa karakteristik penting bagi bunyi suara yang baik:

1. Dihasilkan dengan bebas;
2. Menyenangkan untuk didengar;
3. Cukup keras untuk dengar dengan baik;
4. Kaya, berdering dan memiliki beresonansi;
5. Memiliki energi yang mengalir lembut dari satu nada ke nada yang lain;
6. Dihasilkan secara konsisten;
7. Memiliki vibrasi, dinamik dan hidup;
8. Ekspresif.

Berikut ini merupakan daftar karakteristik bunyi suara yang buruk:
1. Tercekik, dipaksakan atau tegang;
2. Melengking, parau;
3. Terlalu keras, menyerupai teriakan atau bentakan;
4. Serak;
5. Mengandung nafas;
6. Lemah, tidak memiliki warna, atau tidak hidup;
7. Dihasilkan secara tidak konsisten;
8. Bergetar atau goyang.

Suara yang indah bermula dari pikiran anda. Jika anda tidak dapat memikirkan sebuah nada yang indah, maka anda tidak akan dapat menghasilkannya. Anda harus belajar untuk membayangkan suatu suara di dalam mata batin anda, serta belajar “mendengarkan”-nya di dalam telinga batin, sebelum anda dapat mewujudkannya.

Cara terbaik untuk mencapai gambaran mental dari suara yang indah adalah dengan mendengarkan beberapa penyanyi terkenal secara tekun. Anda harus terus mendengarkan pertunjukan panggung dan rekaman penyanyi-penyanyi tersebut hingga anda mampu menampilkan gambaran dari penyanyi yang anda dengarkan.

Dengan cara ini diharapkan anda dapat meniru karakteristik suara yang baik, seperti yang telah dijelaskan diatas. Hal terpenting dalam membentuk karakteristik suara yang baik adalah menentukan sebuah “model suara” yang dapat dijadikan sebagai sebuah panutan dalam pencarian anda terhadap kualitas suara yang prima.

Jangan mempolakan diri anda untuk mengimitasi seorang penyanyi tertentu, betapapun baikknya ia menyanyi. Terdapat beberapa alasan mengenai hal ini:

Pertama, atribut fisik anda (seperti ketebalan dan panjang pita suara, ukuran dan bentuk resonator dll.) pasti sangat berbeda dengan penyanyi yang anda tiru, sehingga anda tidak akan dapat mencapai kualitas suara yang serupa tanpa melakukan pemaksaan ataupun peniruan.

Kedua, seorang penyanyi yang matang dengan pengalaman dapat melakukan banyak hal dengan suaranya tanpa harus merusaknya, dan hal ini tidak berlaku untuk penyanyi pemula.

Ketiga, jika anda mempolakan diri anda terlalu serupa dengan seorang penyanyi, anda akan cendrung manjadi imitasi dari penyanyi yang bersangkutan, tanpa memiliki individualitas. Akan lebih bijaksana jika anda mampu memilih sepuluh orang penyanyi yang memiliki katagori suara yang sama dengan anda dan memiliki dan memiliki kelebihan-kelebihan yang dapat anda adopsi sebagai suatu model dalam pembentukan suara anda.

Tiga Fase Dalam Sebuah Nada Musikal

Setiap nada musikal dapat dibagi menjadi tiga fase:
1.       Fase Attack (fase memulai nada);
2.       Fase Sustention (fase penahanan nada); dan
3.       Fase Release (fase pengakhiran nada).

Secara sederhana dapat dikatakan bahwa ketiga fase ini terdiri dari memulai nada,menahan nada dan mengakhiri nada. Setiap fase fungsi yang penting dan memiliki masalah-masalahnya tersendiri.

  • Fase attack: merupakan fase yang sangat penting dalam menyanyi karena memiliki kecendrungan untuk mempengaruhi dua fase lainnya dalam proses menghasilkan suara. Nada yang dimulai dengan baik akan membuka jalan bagi fase penahanan dan fase pengakhiran nada. Nada yang dimulai dengan cara buruk akan menimbulkan dampak serupa pada fase-fase selanjutnya. Awal yang baik berasal dari dalam pikiran penyanyi yang bersangkutan sebelum ia melakukan aktifitas fisik,  termasuk didalamnya adalah persiapan untuk pitchdengan tepat, kualitas nada yang tepat dan tingkat dinamik yang tepat.

Pitch harus dimulai dengan tepat, tanpa “menyendok” keatas ataupun “tergelincir” kebawah. Untuk dapat melakukannya, seorang penyanyi harus dapat membentuk suatu kebiasaan mendengarkan pitch secara mental sebelum mulai menyanyikan pitchtersebut, dan bukan sewaktu menyanyikannya.

Sebuah attack yang baik harus terlebih dahulu dipersiapkan, baik secara fisik maupun mental. Sebuah attack yang sempurna baru akan terjadi jika mekanisme penunjang nafas dan pita suara terlibat dalam suatu aksi bersama secara simultan dan efisien, tanpa andanya ketegangan yang tidak diperlukan, ataupun pembuangan nafas secara sia-sia. Jenis koordinasi yang “effortless” ini hanya dapat dicapai jika langkah-langkah persiapan telah dilakukan secara matang. Latihlah fase attack anda dengan menggunakan latihan berikut ini:
1.     Tariklah nafas seperti saat anda mulai menguap;
2.     Rasakan adanya pengembangan pada bagian tengah tubuh anda;
3.     Tahan nafas anda begitu paru-paru anda terasa penuh dan nyaman;
4.     Mulailah nada dengan terlebih dahulu memikirkan cara menghasilkannya, tanpa usaha fisik yang berlebihan.

Untuk menghasilkan suara yang baik, tidak diperlukan usaha yang bersifat lokal, seperti menarik perut atas kedalam atau mendorongnya kearah depan. Jika anda telah menarik nafas dengan benar dengan postur yang baik, berarti anda telah menciptakan tunjangan nafas yang cukup untuk menyanyikan setiap nada dalam jangkauan nada (vocal range) anda tanpa perlu melakukan pengaturan kembali secara sengaja.

Yang diperlukan pada tahap ini adalah gambaran mental yang tepat, pitch yang tepat, kualitas nada yang tepat, serta tingkatan dinamik yang diinginkan. Setelah semua itu terpenuhi, maka aksi refleks akan mengambil alih semua kegiatan tersebut. Jika hasilnya tidak seperti yang anda inginkan, berarti terdapat kesalahan dalam persiapan baik mental maupun fisik. Jangan memaksan penggunaan kekuatan otot yang berlebihan sebagai ukuran yang baku dalam menghasilkan suara yang baik. Pikirkanlah terlebih dahulu nada tersebut sebelum anda menyanyikannya.

Dalam sebuah attack yang berimbang dan terkoordinasi, rahang haruslah dapat diturun secara bebas sebelum anda menghasilkan suara. Gerakan rahang yang benar adalah turun kearah bawah baru kemudian digerakkan sedikit kearah belakang. Jangan menekan rahang kearah bawah, mendorongnya kearah depan, atau menguncinya dalam suatu posisi, biarkanlah rahang bergerak dengan bebas.

Jangan memikirkan pita suara anda pada saat anda menyanyi, karena pada dasarnya anda tidak memiliki kendali atas pita suara anda. Akan lebih baik jika anda memikirkan jenis suara yang akan anda hasilkan, dan sensasi apa yang akan anda rasakan pada saat suara seperti itu dihasilkan.

Walaupun fonasi terjadi didalam larynx, ia akan terasa seperti dihasilkan disuatu tempat didalam kepala anda. Beberapa orang penyanyi menyatakan bahwa suara terasa dihasilkan di langit-langit mulut. Hal seperti ini merupakan sensasi yang baik untuk anda coba, karena sensasi seperti itu akan mengalihkan perhatian anda dari pita suara. Dalam pelajaran menyanyi terdapat sebuah pepatah kuno yang berbunyi: “Penyanyi yang baik adalah penyanyi yang tidak memiliki leher”. Pepatah ini cocok untuk menggambarkan apa yang seharusnya dirasakan oleh seorang penyanyi.

  • Fase Sustention dari suatu nada berlangsung dari saat sesudah nada tersebut dimulai dan saat sebelum nada tersebut berakhir. Durasinya tergantung pada nada yang akan dinyanyikan. Menunjang suatu nada berarti menahan nada tersebut selama yang diperlukan. Berarti menopangnya secara fisik dari arah bawah, membuatnya tetap berbunyi, mempertahankannya atau memperpanjangnya, mempertahankan vitalitas yang terdapat didalamnya. Hal inilah yang seharusnya terjadi selama fase penahanan, dimana energi yang digunakan untuk memulai suara tersebut harus tetap mengalir.

Mekanisme pernafasan harus melakukan tunjangan terhadap suara dari arah bawah tubuh. Vitalitas suara yang mendapat tunjangan tersebut haruslah tetap terjaga dan terfokus pada suatu tempat di kepala anda. Sebuah suara yang mendapat tunjangan harus tetap berada dalam keadaan stabil dan konsisten, tidak bergoyang, tidak mengalami perubahan dalam kualitas maupun tingkat dinamik, kecuali dalam merespon tuntutan ekspesif dalam musik.

Hal penting yang harus diingat oleh seorang penyanyi adalah: jangalah sekali-kali menyanyikan nada dengan melakukan sentakan pada nafas. Ada dua faktor yang dapat membantu anda dalam memastikan bahwa energi yang anda hasilkan stabil:
1.      Pertahankan pengembangan didaerah tengah tubuh selama anda menyanyikan suatu nada;
2.     Pertahankan postur yang baik dengan cara berdiri tegap dengan punggung yang meregang.

Sebuah ketegangan berimbang yang terjadi antara otot-otot yang digunakan untuk menghirup nafas dan otot-otot yang digunakan untuk menghembuskan nafas hanya akan terjadi jika anda telah dapat menerapkan postur dan pernafasan yang baik. Hubungan dinamis ini (disebut sebagai tunjangan nafas) merupakan faktor yang penting dalam melakukan tunjangan pada suara.

Saat melakukan penunjangan pada sebuah nada, bayangkanlah bahwa suara yang anda hasilkan mengalir bebas keluar dari tubuh anda, namun nafas anda seakan tetap tertinggal didalam tubuh anda. Pada kenyataannya, nafas pasti akan mengalir keluar dari tubuh anda, namun harus selambat mungkin. Bayangkan anda tengah berada dalam posisi menghirup nafas sewaktu anda menyanyikan suatu nada, ini akan membantu memperlambat keluarnya nafas dan mempertahankan pengembangan pada bagian tengah tubuh anda. Tenggorokan anda harus terasa rileks dan terbuka dari bagian atas hingga bagian bawahnya. Untuk mendapatkan perasaan seperti itu, pertahankanlah posisi awal menguap. Langit-langit mulut anda harus terasa bergetar seperti jika anda tengah bersenandung. Sensasi ini akan mempengaruhi kualitas suara dan efisiensi dari aksi pita suara anda.

Tidak perlu melakukan gerakan pada lidah, bibir atau rahang sewaktu melakukan penahanan pada sebuah nada tunggal. Artikulator hanya aktif pada fase pemulaian dan pengakhiran nada, bukan pada fase penahanan nada. Jika suara sudah mulai dihasilkan, lidah, bibir dan rahang telah selesai melakukan tugas utamanya, dalam fase penahanan mereka akan beristirahat hingga tiba fase pengakhiran nada. Salah satu ciri dari penyanyi yang belum berpengalaman adalah melakukan perubahan postur dari alat-alat pengucapannya pada saat menahan sebuah nada. Aksi ini dapat menimbulkan ketegangan yang tidak perlu serta menimbulkan efek yang buruk bagi huruf hidup yang tengah dinyanyikan.

  • Fase Release. Fase pengakhiran sebuah nada memiliki durasi yang sangat singkat dan harus dilakukan secara tegas dan tepat. Fase ini tidak boleh diabaikan, diperlambat atau dipercepat karena fase ini harus dilakukan pada waktu yang tepat dan dengan cara yang benar. Pada kenyataannya, sebuah nada harus diakhiri, namun bukan dengan cara menghilang atau berhenti karena kehabisan energi. Tunjangan nafas yang digunakan untuk memperpanjang nada harus tetap dilanjutkan hingga fase pelepasan nada ini selesai. Jangan biarkan tunjangan anda mengendur sebelum suara selesai dinyanyikan, jika terjadi, hal ini akan mempengaruhi pitch dan kualitas nada yang anda hasilkan.

Jangan mendahului sebuah release. Berpikir untuk mengakhiri nada terlalu cepat akan menyebabkan tunjangan nafas menjadi terlalu cepat rileks, atau menyebabkan tenggorokan anda menyempit dalam persiapannya untuk menghasilkan sebuah huruf konsonan.

Sebuah release yang baik seharusnya dilakukan pada saat akhir secara cepat, bersih dan tepat. Lemahnya musikalitas seorang penyanyi merupakan penyebab utama darirelease yang buruk. Salah satu keahlian yang harus dimiliki seorang penyanyi adalah kemampuan untuk menghitung nada dengan tepat, karena hanya dengan cara ini ia dapat mengetahui kapan saatnya ia harus memulai, memperpanjang dan mengakhiri sebuah nada.

Sebagian besar kata dalam bahasa Inggris berakhir dengan huruf konsonan, karenanya konsonan dalam kata berbahasa inggis memiliki fungsi yang sangat vital dalam melakukan release. Sebuah release akan terdengar baik jika sebuah huruf konsonan akhir dapat diucapkan dengan cepat, tegas dan tepat pada waktunya. Sayangnya, banyak penyanyi yang tidak mengindahkan konsonan akhir, sehingga jarang sekali mereka menggunakan energi atau kelincahan yang cukup dalam melakukan release.

Sebuah huruf konsonan harus dinyanyikan hingga batas akhir hitungan, kemudian diakhiri dengan cara yang cepat, dan tegas. Bayangkanlah bahwa sebuah konsonan akhir merupakan batas akhir dari suatu nada. Jangan mengantisipasi release saat anda baru saja mulai menyanyikan sebuah huruf hidup, tunggulah dan biarkan nada tersebut berbunyi hingga pada saatnya diakhiri dengan konsonan.

Jangan mencoba untuk menghentikan sebuah nada dengan cara “menjepit” tenggorokan atau dengan memutuskan nafas anda. Sebuah release yang dilakukan dengan cara seperti itu akan menimbulkan ketegangan dan seringkali berakhir dengan suara yang serak. Biarkanlah organ-organ pembentuk suara (bibir, lidah dan rahang) melepaskannya secara alami. Jika sebuah nada berakhir dengan huruf hidup, anda harus tetap mengakhirinya dengan cara yang sama dengan nada yang memiliki huruf akhir konsonan. Teknik menyanyi tidak memiliki cara yang berbeda dalam melakukan dua aksi diatas.

Pada prakteknya, pita suara dan mekanisme penunjang juga melakukan pelepasan suara tepat bersamaan dengan aksi pelepasan yang dilakukan oleh bibir, lidah dan rahang dalam suatu gerakan yang tersingkronisasi. Karenanya, sangatlah baik bagi bagi seorang penyanyi untuk dapat merasakan bahwa alat-alat pengucapannya memiliki tanggung jawab yang sangat besar dalam fase pengakhiran nada ini.

KESIMPULAN:

Fonasi merupakan proses yang sangat terkait dengan pernafasan. Sangatlah mungkin melakukan pernafasan tanpa melakukan fonasi, namun sangatlah mustahil untuk melakukan fonasi tanpa mendapat bantuan dari nafas.

Dalam fonasi yang ideal dan berimbang, kedua proses tersebut terkoordinasi sedemikian rupa sehingga mampu menghasilkan pitch dan tingkat dinamik yang diinginkan dengan hanya menggunakan usaha minimal dari mekanisme penunjang nafas.

Dengan kata lain, hanya dengan tekanan udara dan ketegangan pita suara yang sangat berimbang yang dapat menghasilkan vibrasi yang baik tanpa menimbulkan ketegangan yang tidak diperlukan ataupun inefisiensi nafas.

Tubuh penyanyi harus dilatih agar dapat berfungsi sebagai sebuah kesatuan, dibawah kendali pikiran, bukan sebagai kelompok yang terpisah-pisah yang dikendalikan secara lokal. Aksi yang terkoordinasi merupakan dasar bagi fonasi yang baik.

Kesalahan Yang Berhubungan Dengan Fonasi

Kesalahan dalam fonasi diperkirakan berasal dari tidak berfungsinya mekanisme larynxpada saat penyanyi yang bersangkutan menggunakan “suara asli”-nya. Kesalahan pada fonasi dibagi menjadi dua jenis: hipofungsional dan hiperfungsional.

▪    Fonasi hipofungsional, merupakan proses fonasi yang gagal dalam memenuhi tuntutan aktivitas yang dibutuhkan oleh mekanisme larynx. Kesalahan ini sering terjadi pada penyanyi pemula, namun juga dapat disebabkan oleh sebab faktor penuaan usia pada penyanyi yang bersangkutan.

Kesalahan ini merupakan kesalahan yang paling banyak terjadi pada penyanyi. Penyebab utama dari kesalahan hipofungsional ini adalah tidak cukup tertutupnyaglottis pada pita suara secara baik. Dampak dari kesalahan ini adalah timbulnya suara yang bercampur dengan nafas, dimana aliran udara dapat dengan bebas mengalir keluar dari celah dari glottis yang tidak tertutup secara baik tersebut.

Pada saat pita suara tidak menutup dengan baik, tunjangan nafas akan mendorong udara yang “tidak terpakai” ini melalui celah pada glottis. Nafas yang terbung percumai sama dengan nada yang terbuang percuma, dan hal ini harus dihindari. Udara yang terbuang percuma juga menyebabkan lemahnya pengendalian nafas. Sebuah ban dengan pentil yang rusak akan cepat sekali kempes, seorang penyanyi yang tidak mampu menutup celah glottisnya dengan baik akan cepat sekali kehabisan nafas.

Seorang pakar vokal terkenal, Van A. Christy menyatakan, “Efficient tone is basic for efficient breath control” (nada yang efisien merupakan dasar bagi pengendalian nafas yang efisien). Dalam konteks ini, nada yang efisien dan aksi pita suara yang efisien merupakan hal yang sinonim).

Prosedur terbaik bagi perbaikan suara yang bercampur nafas adalah melatih pita suara agar dapat menutup dengan baik. Cara ini tidaklah mudah karena kita tidak memiliki kendali langsung terhadap pita suara. Tidak mungkin kita dapat memerintahinterarytenoid dan otot-otot lateral cricoaritenoid untuk menutup glottis secara langsung. Aksi ini harus dilakukan secara tidak langsung, yaitu dengan menggunakan pola-pola pemikiran tertentu serta aksi refleks yang terkondisi dengan baik. Sebagai contoh, berpikir untuk melakukan fase awal menguap akan menyebabkan merenggangnya jarak kedua pita suara. Sebaliknya, berfikir untuk melakukan fase awal bersenandung akan membuat pita suara merapat dan menutup celah glottis. Lakukanlah percobaan berikut ini:

Hiruplah nafas dalam dengan nyaman dan berfikirlah untuk bersenandung. Anda akan merasakan bahwa mulut dan pita suara anda menutup untuk mempersiapkan aksi bersenandung tersebut (Jika anda menarik otot perut dengan kuat, anda akan merasakan bahwa pita suara anda menahan nafas yang akan keluar).

Pada saat anda mulai bersenandung, rapatkan gigi anda kuat-kuat dan cobalah untuk merasakan adanya getaran berdengung pada langit-langit mulut anda. Aksi bersenandung seperti ini terkadang menghasilkan kualitas bunyi suara yang kurang baik, yaitu suara yang terdengar bercampur nafas.

Kini cobalah bersenandung dengan mulut yang tetap tertutup sambil memisahkan gigi anda dengan cara menurunkan rahang bawah anda perlahan-lahan. Cobalah untuk mempertahan-kan getaran pada langit-langit selama mungkin. Aksi bersenandung jenis ini akan menimbulkan perasaan rileks dan akan menghasilkan kualitas bunyi suara yang lebih baik dibandingkan cara yang pertama. Dengan cara ini suara anda tidak akan bercampur dengan nafas jika dihasilkan dengan cara yang benar.

Cara lain untuk menutup pita suara dengan benar adalah dengan meminta siswa untuk menambah energi pada saat tengah bernyanyi. Pada kebanyakan penyanyi yang kurang berpengalaman, pita suara tidak menutup dengan sempurna karena tubuh tidak cukup bekerja keras dalam menghasilkan suara yang baik. Berikut ini merupakan beberapa penyebab dari kurangnya kerja tubuh dalam menghasilkan suara yang baik:
1.       Postur yang buruk;
2.       Pernafasan yang dangkal;
3.       Kurang baiknya fase penahanan nafas;
4.       Bernyanyi terlalu lembut (kesalahan konsep tentang kekuatan suara);
5.       Meniru model suara dari penyanyi yang buruk;
6.       Kegagalan dalam mengenali kualitas suara yang baik;
7.       Jarang terlibat dalam kegiatan bermusik.

Masalah yang berhubungan dengan suara mendesah bukan berasal dari kurangnya penggunaan energi dalam menyanyi. Hal ini dapat diperbaiki dengan beberapa cara. Salah satunya dengan cara meminta siswa untuk menyanyi lebih keras dari biasanya.

Bersamaan dengan itu, mintalah siswa untuk melakukan gerak mengangkat secara lembut, seperti berpura-pura akan mengangkat sesuatu benda yang agak berat seperti buku tebal, yang diangkat oleh salah satu lengan dari batas pinggang ke atas. Dalam aksi ini, pita suara akan cendrung menutup untuk menunjang gerakan lengan. Jangan mengangkat benda yang terlalu berat karena epiglottis dan kerah larynx(larygeal collar) akan cendrung untuk menutup sehingga menyulitkan proses fonasi.

Pendekatan lain adalah dengan mengimitasi cara menyanyi seorang penyanyi opera, atau menyanyi dengan cara “dilebih-lebihkan”. Dengan cara ini diharapkan siswa yang bersangkutan dapat memproduksi suara yang lebih hidup dan bulat.

Cara lain yang dapat ditempuh adalah dengan membentuk postur dan kebiasaan bernafas yang baik bagi siswa yang bersangkutan, atau dengan membuat siswa yang menyadari fungsi dari mekanisme penunjang nafas. Caranya adalah dengan menirukan cara tertawa Santa Claus (Ho, ho, ho), atau meneriakkan kata panggilan seperti, “Hai”, atau dapat juga dengan meminta siswa menyanyi dengan keras seperti jika ia mencoba untuk menyanyi untuk penonton yang berada dibarisan belakang.

Masalah yang berhubungan dengan kurangnya keterlibatan siswa yang bersangkutan dalam musik dapat ditanggulangi dengan memilihkan lagu-lagu yang dapat direspon secara cepat. Mintalah siswa untuk menghafal syair dalam lagu dan kemudian mengucapkannya secara ekspresif. Cara memberikan sebuah interpretasi terhadap lagu yang bersangkutan dapat dengan cepat memberikan respon yang ekspresif. Cara lainnya adalah dengan memperdengarkan rekaman suara penyanyi dengan lagu yang sama atau serupa. Semua siswa diharuskan memiliki model suara yang ideal, hal ini akan lebih cepat dicapai dengan cara banyak mendengarkan rekaman penyanyi-penyanyi yang ahli.

Huruf hidup dan konsonan dapat pula digunakan untuk menghilangkan suara mendesah. Huruf hidup yang bersifat frontal (seperti [i], dan [e]) memiliki sifat tegas dalam produksinya dibanding dengan huruf hidup lainnya. Karenanya, huruf-huruf hidup diatas sangat kondusif untuk menghilangkan suara yang mendesah.

Untuk langkah pertama, berikan siswa latihan vokalisi dengan menggunakan huruf hidup frontal, jika suara mendesah masih terdengar, mintalah ia untuk merapatkan giginya saat melakukan vokalisi tersebut. Posisi rahang yang tertutup rapat ini sebenarnya tidak dianjurkan dalam dalam menyanyi, namun sebagai jalan “jalan pintas” aksi ini dapat memperkuat aksi larynx untuk menghasilkan suara yang terbebas dari desahan nafas. Aksi ini harus dihentikan segera setelah siswa yang bersangkutan telah dapat menghasilkan suara tanpa desah dengan posisi rahang yang rileks.

Cara lain untuk menghilangkan suara mendesah adalah dengan menggunakan huruf-huruf konsonan nasal seperti: [m], [n], dan [ŋ] yang dikombinasi dengan konsonan yang memerlukan aksi bibir dan/atau lidah yang kuat. Cobalah vokalisi lima buah nada (do, re, mi, fa, sol) secara naik dan turun dengan menggunakan kata seperti: “ding, ding, ding, ding, ding; bum, bum, bum, bum, bum; no, no, no, no, no; wing, wing, wing, wing, wing, ting, ting, ting, ting, ting, dan kata-kata sejenisnya.

Salah satu atau beberapa dari kata tersebut dapat digunakan sebagai pengganti salah satu kata yang terdapat di dalam lagu. Tingkat efektifitas penggunaan berbagai konsonan diatas akan sangat bervariasi bagi setiap siswa, sangatlah disarankan untuk mencoba beberapa dari kata diatas. Menurut pengalaman, kata, “ding” lebih sering memberikan hasil yang memuaskan.

Salah satu masalah dalam memperbaiki suara yang mendesah adalah bahwa kebanyakan siswa tidak menyadari akan hal tersebut. Suara seperti ini sudah dianggap sebagai bagian dari suara alaminya, dan bukan dianggap sebagai bunyi nafas. Anda dapat memberitahukannya dengan cara merekam suaranya dengan menggunakantape recorder dan terus memantau kemajuan yang dicapainya, jika hal ini tidak dilakukan, siswa yang bersangkutan akan tetap kembali pada kebiasaan buruknya.

Permasalahan lain yang harus diwaspadai adalah bahwa penyebab suara mendesah adalah adanya faktor akil balig pada siswa yang bersangkutan. Ini adalah periode dimana otot-otot interarytenoid tidak dapat atau tidak menutup glottis dengan rapat. Akibatnya terdapat sebuah celah diantara vocal process pada tulang rawan arytenoid. Celah ini sangat umum terjadi pada suara remaja yang mengalami akil balig dan dikenal dengan sebutan mutational chink (celah mutasional).

Meskipun siswa yang bersangkutan memiliki celah seperti ini, ia masih dapat mengurangi jumlah nafas yang keluar melalui celah tersebut. Anda dapat melakukan perbaikan pada jenis suara seperti ini dengan menggunakan seluruh metode yang telah dijelaskan sebelumnya, namun tetap dengan mengedepankan kehati-hatian. Dalam masalah ini William Vennard menyatakan, “Young singers should not be driven to eliminate this breathiness impatiently”(Untuk para penyanyi muda, proses penghilangan suara mendesah ini jangan dilakukan dengan tergesa-gesa). Suara seperti ini akan hilang dengan sendirinya jika proses perubahan suara dalam dirinya telah berakhir.

Jika semua metode yang telah dilakukan tidak membawa hasil, masih terdapat satu cara lagi yang dapat ditempuh. Cara yang satu ini tergolong ekstrim, yaitu dengan meminta siswa yang bersangkutan untuk membuat suara yang tercekik atau tegang. Karena banyak metode yang digunakan tidak membuahkan hasil, maka anda harus melakukan sesuatu yang dapat menimbulkan ketegangan yang cukup untuk dapat menutup pita suaranya dengan baik. Pada kenyataannya, cara ini mengandung resiko cidera yang besar karena adanya ketegangan yang berlebihan pada saat bersuara, dan cara ini juga bukan dimaksudkan untuk menggantikan suatu kebiasaan buruk dalam menyanyi dengan kebiasaan buruk lainnya. Namun demikian, seseorang yang memiliki suara mendesah secara terus-menerus akan jarang sekali mengalami cidera saat pertama kali mencoba untuk menggunakan suara yang tercekik; biasanya mereka akan cendrung mendekati situasi suara yang berimbang ketimbang suara yang tercekik. Saran berikutnya yang mungkin akan berhasil adalah meminta siswa yang bersangkutan untuk menirukan gaya penyanyi country dengan “youdel”-nya. Pendekatan-pendekatan yang memacu ketegangan seperti diatas tidak dimaksudkan untuk dipergunakan dalam jangka waktu yang lama dan harus segera diakhiri begitu siswa yang bersangkutan telah mengalami kemajuan dalam suaranya.

Rangkuman Prosedur Perbaikan Untuk Jenis Suara Mendesah (Hipofungsional)

1.  Bersenandung (dengan vibrasi pada langit-langit mulut);
2.  Menggunakan energi yang lebih besar dengan cara menyanyi lebih keras;
3.  Menggunakan energi yang lebih besar dengan latihan mengangkat beban;
4.  Menirukan gaya penyanyi opera;
5.  Menanamkan kebiasaan berpostur dan bernafas yang baik;
6.  Mengaktifkan mekanisme penunjang nafas dengan melakukan latihan-latihan;
7.  Menyanyi untuk barisan penonton paling belakang dari auditorium;
8.  Memiliki keterlibatan yang kuat dalam musik;
9.   Membentuk suara yang ideal dengan cara mendengarkan penyanyi-penyanyi yang baik;
10. Melakukan vokalisi dengan menggunakan huruf hidup frontal;
11. Melakukan vokalisi dengan menggunakan konsonan nasal;
12. Menirukan suara tercekik.

▪  Suara Desah yang Dipaksakan.   
 Dalam permasalahan suara yang mengandung nafas (breathy voice) terdapat sebuah jenis masalah yang memerlukan penjelasan khusus karena adanya faktor-faktor yang komplikatif didalamnya, jenis ini dikenal dengan suara desah yang dipaksakan.

Komplikasi yang terdapat didalam masalah jenis ini berasal dari rendahnya fungsi mekanisme pada larynx yang diikuti dengan rendahnya fungsi mekanisme penunjang nafas. Perbaikan yang ditujukan pada salah satu faktor dapat memperburuk faktor lainnya. Menarik otot-otot perut dapat menghasilkan tekanan udara yang besar padalarynx karena pita suara tidak menutup dengan baik sehingga udara akan menekan pita suara dengan derasnya. Pendekatan terbaik dalam memperbaiki jenis kesalahan seperti ini adalah melakukan pendekatan pada mekanisme penunjang nafas terlebih dahulu melalui metode-metode yang telah dijelaskan sebelumnya, barulah kemudian melakukan perbaikan pada proses fonasi yang mendesah dengan menggunakan metode yang terdapat pada daftar diatas. Hindari metode-metode yang mungkin akan mengakibatkan timbulnya tunjangan nafas yang berlebihan seperti pada nomer 2, 3, 4, 6, 7, dan 8.

▪  Fonasi Hiperfungsional,
Fonasi hiperfungsional dapat didefinisikan sebagai: terdapatnya aksi fonasi yang berlebihan pada mekanisme larynx sehingga menyebabkan suara yang terdengar tegang, keras dan serak.

Penyebab utama dari masalah ini adalah adanya ketegangan yang berlebihan didalam pita suara yang terkadang berasal dari ketegangan pada otot-otot larynx dan daerah sekitarnya. Jika suatu proses fonasi disertai dengan tunjangan nafas yang bersifat hiperfungsional, suara yang dihasilkan akan terdengar parau, melengking, serak, kasar, tertarik bahkan tercekik.

Jika dilakukan dalam jangka waktu yang lama atau dilakukan secara ekstrim, fonasi hiperfungsional dapat menimbulkan berbagai macam permasalahan yang kemungkinan memerlukan perawatan secara medis. Banyak penyanyi yang tidak menyadari bahwa pada dasarnya kesalahan yang dideritanya termasuk dalam apa yang dalam bidang vokal disebut sebagai “vocal cripples” atau kecacatan vokal, sehingga penyanyi yang bersangkutan bantuan seorang dokter spesialis THT untuk memperbaiki masalah dalam organ menyanyinya.

Sangat disarankan bagi setiap guru vokal untuk dapat mengenali gejala-gejala dari apa yang sering disebut sebagai, “vocal abuse” (penyalahgunaan suara) atau “vocal misuse” (kesalahan dalam menggunakan suara), sehingga dapat dengan segera memberikan saran pada siswa yang bersangkutan untuk berkonsultasi pada dokter ahli THT.

Dalam masalah ini mungkin saja siswa tidak mengalami kesalahan yang bersifat organik atau kesalahan yang mengakibatkan konsekuensi serius, karena instrumen vokal manusia pada dasarnya sangat tahan menghadapi berbagai macam penyalahgunaan suara yang dibebankan kepadanya. Namun begitu, tetap saja diperlukan saran dari seorang dokter ahli. Semakin dini pencegahan dapat dilakukan, semakin besar kemungkinan untuk memperbaikinya. Dalam situasi seperti ini, pertolongan seorang guru sangat dibutuhkan dalam mengajarkan siswa yang bersangkutan mengenai pembentukan kebiasaan bernyanyi yang baik sehingga problem yang terjadi dapat diperbaiki sesegera mungkin.

Gejala yang sering terjadi pada kesalahan dalam penggunaan suara adalah terdengarnya keserakan pada suara. Morton Cooper menyatakan bahwa keserakan merupakan kualitas yang paling sering ditemui dalam vokal klinis. Keserakan merupakan fenomena yang umum ditemui, namun tidak memiliki gejala yang spesifik. Penyebabnya dapat berhubungan dengan alergi, infeksi karena virus,laryngitis, pertumbuhan pita suara, pengobatan, perubahan temperatur, sinusitis, polusi udara, kesalahan dalam penggunaan suara dan banyak lagi lainnya.

Penyebab dari keserakan hanya dapat ditentukan oleh seorang dokter yang ahli, namun seorang guru vokal harus dapat mengenali bahwa keserakan yang terjadi pada suara siswanya merupakan sebuah tanda bahaya dan dapat memperingati siswa yang bersangkutan. Jika keserakan terjadi dalam jangka waktu yang lama, terjadi hampir disetiap kali siswa yang bersangkutan menyanyi dalam jangka waktu yang agak lama, atau terdapat keserakan dalam suara berbicaranya, nasihat terbaik bagi siswa tersebut adalah segera mendatangi seorang laryngologis.

Gejala umum lainnya dari kesalahan dalam penggunaan suara adalah menyempitnya wilayah nada setelah penyanyi yang bersangkutan menyanyi untuk beberapa menit. Hal ini sering terjadi pada penyanyi yang memiliki wilayah nada yang cukup luas (biasanya penyanyi yang bersangkutan kehilangan nada-nada tertingginya, nada-nada terendahnya atau kedua-duanya). Tapi hal ini dapat juga terjadi pada nada-nada tengah, terutama pada wanita. Ini merupakan suatu indikasi dari terlalu banyaknya ketegangan sehingga suara mulai kehilangan fungsi normalnya jika digunakan dalam jangka waktu tertentu.

Suara yang dihasilkan dengan baik akan mempunyai daya tahan yang baik. Tidak pernah ada kondisi yang disebut sebagai “overuse” (penggunaan suara secara berlebihan) dalam berbicara, jika suara berbicara digunakan secara benar. Kutipan dari West, Ansberry dan Carr menyatakan, “No amount of vigorous vocalization can damage the edges of the vocal folds if the voice is properly used”(Vokalisi yang dilakukan dengan sering tidak dapat merusak tepi pita suara jika suara digunakan dengan benar). Ia mengidentifikasikan kesalahan dalam penggunaan suara sebagai kurangnya pengetahuan mengenai menyanyi dengan baik, kurangnya pelatihan vokal yang baik, buruknya model vokal yang dimiliki, kesulitan emosi, dan/atau masalah-masalah psikologis. Jika seorang penyanyi sering kehilangan wilayah nadanya, atau bahkan kehilangan suaranya setelah menyanyi, itu merupakan sebuah indikasi kuat bahwa penyanyi tersebut kurang mendalami pengetahuan dan/atau teknik vokal. Penyanyi seperti ini sangat membutuhkan seorang guru yang kompeten dibidangnya.

Gejala yang sering ditemukan dalam proses fonasi yang tertekan adalah terbatasnya atau tidak terdapatnya vibrasi – sering disebut sebagai “nada lurus”. Tidak adanyavibrato pada suara disebabkan oleh larynx yang mengalami ketegangan.

Beberapa faktor yang menjadi kontributor pada fonasi hiperfungsional dan yang berhubungan dengan masalah-masalah vokal adalah:

  1. Menyanyi dalam klasifikasi suara yang salah, terutama pada tesitura yang terlalu tinggi;
  2. Berbicara dibawah atau diatas tingkat nada yang optimal;
  3. Menyanyi atau berbicara pada lingkungan yang ramai;
  4. Kebiasaan menyanyi atau berbicara terlalu keras atau dengan menggunakan kekuatan yang terlalu besar;
  5. Menjerit, berteriak atau memekik;
  6. Memiliki konsep tunjangan nafas yang salah;
  7. Teknik pernafasan yang salah;
  8. Ketegangan dan kekakuan pada postur;
  9. Memiliki model suara yang salah;
  10. Ketegangan yang berasal dari masalah psikologis – rasa ketakutan, inferioritas, tidak aman, malu dan lain sebagainya.

Prosedur Perbaikan Untuk Fonasi Hiperfungsional. 

Tujuan utama dari prosedur perbaikan ini adalah menghilangkan ketegangan yang berlebihan pada larynx. Karenanya, prosedur perbaikan ini harus dilaksanakan dengan teknik-teknik rileksasi. Disarankan juga agar guru vokal dapat menciptakan suatu suasana kelas yang dapat membuat siswa merasa rileks, sebuah suasana yang didasari oleh pemahaman yang simpatik dan perhatian yang tulus dalam memenuhi kebutuhan siswa. Prosedur perbaikan dapat dimulai dengan menerapkan rileksasi pada tubuh siswa. Pada tahap ini anda dapat menerapkan teknik-teknik yang telah dijelaskan sebelumnya.

Langkah pertama ialah: melakukan latihan-latihan pelenturan dan peregangan seperti: memutarkan kepala, menganggukkan kepala, memutar bahu, menggunggangkan lengan dan tangan, latihan-latihan untuk melemaskan rahang, bibir, lidah dan lain sebagainya. Langkah kedua adalah: mengamati postur siswa, memeriksa dengan seksama kelurusan serta kesalahan-kesalahan yang ditimbulkan oleh adanya ketegangan pada postur.

Penyebab terjadinya ketegangan pada larynx biasanya disebabkan oleh pernafasan yang salah dan tunjangan nafas yang terlalu besar. Meskipun tampaknya pernafasan dan tunjangan nafas benar, guru harus tetap memeriksanya pada saat siswa yang bersangkutan menyanyi. Periksalah pengembangan yang terjadi pada bagian tengah tubuh siswa, pengaturan tunjangan nafas, dan cara mulai menyanyikan nada tanpa menarik bagian perut. Beberapa orang siswa mungkin dapat melakukan hal-hal tersebut pada saat ia tidak menyanyi, namun ia tetap akan memiliki kecendrungan untuk menghasilkan ketegangan pada saat ia menyanyikan nada-nada tinggi atau kalimat-kalimat panjang. Selalu terdapat godaan untuk menghirup nafas terlalu banyak dan menyimpannya didalam dada yang kesemuanya ini hanyalah merupakan suatu usaha yang sia-sia dalam menciptakan sistem penunjang nafas yang baik.

Membuat sebuah attack yang proporsional akan sulit dilakukan oleh orang yang memiliki ketegangan pada pita suara. Kecendrungan untuk memulai fonasi yang diiringi dengan letupan udara merupakan hasil dari glottis yang tertutup rapat dengan tekanan nafas yang meningkat sehingga pita suara terpisah secara kasar. Jenis attackseperti ini dikenal sebagai hard attack (attack yang kuat) atau tight attack (attack yang sempit), dan letupan udara yang menyertainya disebut sebagai glottal plosive (ledakan glottal) atau glottal attack (attack glottal). Attack yang keras merupakan sebuah gejala dari terdapatnya ketegangan pada larynx. Jika ketegangan ini terjadi telalu kuat, ia dapat merusak membran sensitif yang melindungi pita suara, serta menimbulkan ketegangan pada otot-otot larynx. Gesekan yang terjadi di vocal process pada saat tulang rawan-tulang rawan tengah berdekatan, serta ledakan glottal yang berulang-ulang dapat menghasilkan luka pada tulang-rawan tersebut. Vocal misuse dan vocal abuse merupakan faktor terbesar yang dapat menimbulkan terjadinya vocal nodules,polyps dan polypoid. Berdasarkan kenyataan inilah, maka seorang siswa haruslah terampil dalam menghasilkan suatu attack yang lembut dan berimbang.
http://www.ceaster.com
Rahasia dari attack yang berimbang terletak pada adanya sinkronisasi antara tekanan nafas dengan penutupan glottis. Dalam attack yang sempit, pita suara berada dalam keadaan menutup terlebih dahulu baru kemudian tekanan nafas diaplikasikan. Dalamattack yang berimbang, nafas mengalir melalui pita suara sebelum pita suara mulai menutup. Dalam hal ini nafas dan pita suara beraksi secara simultan dalam menghasilkan suara yang bersih tanpa adanya ketegangan atau nafas yang terbuang percuma. Siswa harus selalu didorong agar terus berlatih menghasilkan attack yang lembut hingga pada akhirnya hal tersebut dapat menjadi suatu bagian yang aman dari teknik bernyanyinya.
Berikut ini adalah latihan rutin yang dirancang untuk tujuan tersebut:

Pertama, lakukan latihan rileksasi (seperti: memutar kepala, bahu dll.) untuk melemaskan otot-otot anda. Kemudian berdirilah di depan cermin dan perhatikan diri anda secara seksama apakah terlihat adanya tanda-tanda ketegangan pada tubuh anda. Sebelum anda mulai menghasilkan suara, ingatlah untuk selalu menghadirkan bayangan pitch, tingkat dinamik dan kualitas suara yang akan anda hasilkan terlebih dahulu. Kemudian hiruplah nafas dengan santai seperti yang anda lakukan pada saat awal menguap, kembangkan bagian tengah tubuh anda dan tahanlah nafas begitu paru-paru anda telah terasa penuh. Disaat anda akan memulai fonasi, biarkalah sistim penunjang nafas anda yang melakukannya dengan cara memulai nada hanya dengan memikirkan cara melakukannya. Berhati-hatilah untuk tidak menarik daerah perut anda secara sengaja. Sebutkan kata “wan” beberapa kali dengan memperpanjang konsonan “n” dan menyambungkannya dengan kata berikutnya secara tidak terputus. Pusatkan perhatian anda pada sensasi “getar” dari bunyi “n” dan sensasi suara yang dihasilkan setelah mengucapkan konsonan tersebut. Kemudian lakukan latihan tersebut kembali, namun kini tingkat nada menyanyi anda digantikan dengan tingkat nada berbicara. Jangan menarik bagian perut atau melakukan penekanan (aksen) pada setiap suku kata, biarkanlah setiap kata yang dihasilkan mengalir dan bersambung dan biarkan setiap “n” membawa nada suara anda ke kata berikutnya. Ulangi kembali latihan diatas dengan menggunakan kata “no, no, no” kemudian “ni, ni, ni” dan terakhir dengan menggunakan “nu, nu, nu”.

Guru harus selalu memonitor latihan ini hingga siswa dapat menghilangkan ketegangan pada larynxnya dan tidak mensuplai nafas terlalu banyak ke larynx. Mintalah siswa untuk membayangkan bahwa nada yang dihasilkannya dimulai di dalam kepalanya, bukan pada larynxnya. Cara ini akan membantunya untuk mengalihkan perhatian pada aktifitas larynx. Tekankan padanya tentang perlunya mempertahankan posisi awal menguap saat menyanyi, karena cara ini akan membantunya untuk menyanyi dengan rileks. Ini disebabkan karena larynx berada pada posisi terbaiknya pada saat menyanyi.

Huruf hidup (vokal) dan konsonan dapat digunakan untuk memperbaiki suara yang tercekik. Seperti telah dijelaskan sebelumnya, bahwa huruf hidup frontal dapat digunakan untuk menghilangkan desahan nafas pada suara, sedangkan huruf-huruf belakang yang dihasilkan dengan memajukan bibir (seperti [o], dan [u]) merupakan huruf hidup yang memiliki ketegangan yang lebih kecil dibandingkan dengan huruf hidup frontal. Karenanya, huruf hidup jenis ini dapat digunakan untuk menghilangkan ketegangan pada daerah larynx. Kombinasi huruf hidup ini dengan aksi awal menguap merupakan aksi yang paling efektif untuk menghilangkan tensi padalarynx. Untuk mengurangi ketegangan pada rahang, serta untuk dapat menghasilkan suara yang bebas, mulailah menyanyikan huruf hidup ini dengan menggunakan bantuan konsonan “y” atau “m”, seperti: “yu”, “yu”, “yu”; “mu”, “mu”, “mu” dan lain sebagainya.

Indikator utama dari adanya ketegangan pada larynx adalah hilangnya vibrasi pada suara. Ketegangan ini hanya dapat dihilangkan jika anda telah dapat mengaplikasikan sistem penunjang nafas dengan baik. Dengan terbentuknya suatu sistem penunjang nafas yang baik, vibrasi pada suara akan muncul dengan sendirinya sebagai dampak yang positif. Jika anda vibrasi tidak juga muncul, maka anda harus menerapkan teknik-teknik khusus yang dapat digunakan untuk merangsang timbulnya vibrasi.

Pendekatan lain yang dapat anda gunakan untuk menghilangkan fonasi yang tercekik ini adalah dengan menggunakan penggunaan efek nafas untuk menghasilkan suara. Teknik ini diperkenalkan oleh William Vennard dengan cara meminta siswanya untuk memulai sebuah suara dengan konsonan [h] yang berlebihan dan diikuti dengan pengucapan huruf hidup secara tegas dan bersih. Cara memulai fonasi seperti ini harus kurangi secara bertahap, seiring dengan membaiknya cara attack siswa yang bersangkutan. Selanjutnya konsonan [h] hanya dilakukan secara imajinatif saja. Seorang ahli vokal, WilliamVennard sering menggunakan latihan yang ia dinamakan “tanda-menguap” untuk menunjang teknik ini. Caranya mudah, mintalah siswa mengeluh seperti pada saat mereka kelelahan. Dengan cara ini siswa akan mengalami tiga fase perubahan suara: dari suara yang tercekik, menjadi suara yang mengandung nafas dan pada akhirnya menjadi suara yang benar.

KESIMPULAN DARI PROSEDUR PERBAIKAN:

Bagi Fonasi Yang Tercekik (Hiperfungsional)

  1. Melakukan latihan rileksasi pada seluruh tubuh;Menciptakan suasana kelas yang kondusif untuk menciptakan rasa nyaman dan percaya diri pada siswa;
  2. Membentuk postur yang baik dan kebiasaan bernafas yang baik, jika diperlukan;
  3. Mengurangi ketegangan yang berlebihan pada mekanisme penunjang nafas;
  4. Mempertahankan posisi awal menguap;
  5. Melakukan latihan-latihan untuk  menghasilkan attack yang berimbang dan halus;
  6. Membuat siswa mengerti akan jenis suara yang akan dicapai;
  7. Melakukan vokalisi dengan menggunakan huruf hidup dengan bibir menonjol kedepan (huruf hidup belakang);
  8. Melakukan vokalisi  dengan menggunakan konsonan yang dapat memantu membebaskan rahang;
  9. Dengan menggunakan efek desah nafas pada saat memulai fonasi.

Ceaster Corp

Cara Memasang Iklan Melayang di Kanan/Kiri Blog

Anda pasti sudah pernah melihat iklan melayang/pop-up di kanan atau kiri blog, pemasangan iklan disamping blog banyak digunakan oleh blogger karena akan memperhemat tempat pada blog.

Sebenarnya sebagian web jasa penyedia iklan telah melarang pemasangan iklan melayang/pop-up ini dengan sanksi pemotongan komisi dan banned, tapi tidak sedikit juga blogger yang masih menggunakan iklan melayang/pop-up. Anda ingin memasang iklan melayang di kanan/kiri blog, ikuti dan simak langkah-langkahnya berikut ini :

1. Login akun blogger Anda.
2. Pilih Tata Letak —> Tambah Gadget —> HTML/JavaScript.
3. Copy kode berikut ini pada HTML/JavaScript.

<!– floating ads http://id-pemula.blogspot.com/ –>
<script type=’text/javascript’>
$(document).ready(function() {
$(‘img#closed’).click(function(){
$(‘#btm_banner’).hide(90);
});
});
</script>
<script type=”text/javascript”>var a=navigator,b=”userAgent”,c=”indexOf”,f=”&m=1″,g=”(^|&)m=”,h=”?”,i=”?m=1″;function j(){var d=window.location.href,e=d.split(h);switch(e.length){case 1:return d+i;case 2:return 0<=e[1].search(g)?null:d+f;default:return null}}if(-1!=a[b][c](“Mobile”)&&-1!=a[b][c](“WebKit”)&&-1==a[b][c](“iPad”)||-1!=a[b][c](“Opera Mini”)||-1!=a[b][c](“IEMobile”)){var k=j();k&&window.location.replace(k)};
</script><script type=”text/javascript”>
if (window.jstiming) window.jstiming.load.tick(‘headEnd’);
</script>
<!–start: floating ads http://id-pemula.blogspot.com/–&gt;
<div id=”teaser2″ style=”width:autopx; height:autopx; text-align:left; display:scroll;position:fixed; bottom:0px;left:0px;”>
<div>
<a href=”#” id=”close-teaser” onclick=”document.getElementById(‘teaser2’).style.display = ‘none’;” style=”cursor:pointer;”><center>
<img src=’http://3.bp.blogspot.com/-gwsFvgzCBDE/UC5jBenZUoI/AAAAAAAACLU/xlY3lJEl2IY/s1600/PhoXo2.png’/></center&gt;
</a></div>

LETAKKAN SCRIPT IKLAN BAGIAN KIRI DISINI

</div>
<!–end: floating ads http://ceaster.com/–&gt;

<!–start: floating ads http://ceaster.com/–&gt;
<div id=”teaser3″ style=”width:autopx; height:autopx; text-align:right; display:scroll;position:fixed; bottom:0px;right:0px;”>
<div>
<a href=”#” id=”close-teaser” onclick=”document.getElementById(‘teaser3’).style.display = ‘none’;” style=”cursor:pointer;”><center>
<img src=’http://3.bp.blogspot.com/-gwsFvgzCBDE/UC5jBenZUoI/AAAAAAAACLU/xlY3lJEl2IY/s1600/PhoXo2.png’/></center&gt;
</a></div>

LETAKKAN SCRIPT IKLAN BAGIAN KANAN DISINI

</div>
<!–end: floating ads http://ceaster.com/–&gt;
<!– end: floating ads http://ceaster.com/ –>

Keterangan :
Ganti tulisan yang berwarna merah dengan kode script iklan Anda.
4. Kemudian Simpan.

Nah, cukup mudah bukan cara memasang iklan melayang/pop-up? Jika Anda memasang iklan dari web jasa penyedia iklan seperti kliksaya.com jangan menggunakan trik ini karena pihak penyedia iklan akan memberikan sanksi berupa pemotongan komisi atau banned.